Bisa kuat, bisa juga enggak kuat..
Traffic dan tipe/jenis web2nya lazimnya lebih berperan dalam hal performa serta mengukur kuat atau tidaknya sebuah server (hosting, VPS, dll.). Misal sebuah server ber-spek "1X 2Y 3Z" dihuni oleh 30 biji web yang keseringan idle lantaran visitornya masing2 hanya puluhan, maka baik2 saja itu servernya.
Pun sebaliknya, server dengan spek yang sama ("1X 2Y 3Z" itu tadi) dipakai sebuah web doang namun web tersebut selalu "full-load" dikarenakan traffic-nya gila2an, kelimpungan juga itu nanti servernya. Maka itu, angka berapa idealnya jumlah web di sebuah server tergantung tingkat kesibukan web2nya.
Kita bisa melihat sebuah server itu ya sama dengan komputer yang kita pakai kerja sehari-hari. Pada aplikasi yang identik, tingkat kerakusannya terhadap sumber daya hardware tidak sama. Misal ketika Photoshop dipakai untuk editing2 foto ringan dibandingkan saat edit2 foto dengan puluhan layer alias bertumpuk-tumpuk
Visitor saat me-load sebuah laman website, rendering dari sisi server tidak hanya pakai satu aplikasi. Jadi sematjam visitor itu men-trigger Photoshop, Excel, QuickTime, dll. dalam waktu bersamaan, dimana tiap aplikasi2 tersebut tingkat kerakusannya juga beda2 tempatnya, misal CPU bound, memory bound, atau I/O bound.
Satu yang tak kalah penting, resource usage server itu biasanya tidak linier, sekali lagi itu tergantung tipe/jenis web serta kontennya. Jadi misal 2 blog makan 4 buah apel, maka ketika ada 6 blog, apel yang kemakan tak lantas jadi 12 buah. Bahasa gampangnya mungkin kayak ada putaran atas/bawah di mesin itu lho.
Banyak faktor yang relatif komplek saling mempengaruhi berapa apel yang akan dimakan si blog2 tersebut, seperti sudah saya tulis di atas, fiturnya lebih ke CPU bound, memory bound, atau I/O bound, dll. Spek hardware server di atas kertas ter-upgrade 2 kali lipat tak lantas daya handle terhadap visitor juga 2 kali lipat.
Source: Facebook Yos Beda
0 Response to "Cara Kerja Server"
Posting Komentar