Saya sudah tiga hari mengalami rasa sakit (pegal d) di mata ditambah rasa pusing di kepala dan belakang leher. Sudah habis bodrex 3 butir pusing mereda tapi tidak seluruhnya sembuh.
Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke optik untuk periksa mata, karena rasa sakit yang dominan ada di mata. Jadi mata saya bahkan ketika di sentuh terasa pegal, untuk melirik ke kanan kiri atas bawah juga ada rasa nyeri. Juga karena memang habit saya yang setiap hari tidak pernah tidak buka komputer alias selalu terkena radiasi komputer dan hp dalam jangka waktu yang lama. Memang tidak terlalu parah tapi cukup mengganggu, dan saya khawatir ada efek jangka panjang jika dibiarkan terus menerus. Secara sebenarnya sakit mata dan pusing ini sudah saya rasakan selama berbulan-bulan lamanya.
Sebenarnya saya sudah berencana untuk langusng ke Rumah Sakit di klinik mata agar sekaligus periksa yang lain-lain (bukan mata saja). Tapi saya disarankan periksanya di optik saja ya saya ambil nasihat itu.
Pelayanan Mbak-mbak Dunia Optik
Pertama saya datang di Dunia Optik saya dicek melalui komputer. Disitu disebut hasil tesnya adalah saya punya silinder sebesar 0.75. ada beberapa point dari cek pertama saya ini:
1. Silinder sebesar 0.75
2. Disebut bahwa silinder lebih bahaya ketimbang minus
3. Silinder sudah pasti membuat penderitanya cepat pusing/lelah kalalu di depan komputer
4. Disarankan untuk wajib pakai kaca mata
5. Saya ditakut-takuti bahwa silinder tidak bisa disembuhkan/kembali normal lagi kecuali pakai lasik, penderita akan terus pakai kaca mata
Hopeless plus lega
Saya merasa pupus ketika tahu mata saya silinder, pasalnya memang alasan saya tidak pernah pakai kaca mata adalah karena saya tidak nyaman. Saya risih ada barang/sesuatu yang menempel di badan. Tapi juga merasa lega karena kemungkinan besar sakit kepala dan mata pegal adalah karena silinder ini.
Pilh Kaca Mata
rasa kesal dimulai saat mbak-mbak mulai menyodorkan bingkai kaca mata. Tanpa pikir panjang saya ambil sesuai selera saya. Ketika ditanya harga ternyata harganya lebih dari 1.5 juta. Dan itu termasuk range harga mahal. Si mbaknya justru mbujuk untuk beli yang harga 2.5 juta. Padahal setelah saya lihat-lihat model kacamata beserta listnya ada yang dibawah 500 ribu. Tapi ya sudahlah sudah terlanjur dipilih dan akan makan banyak waktu karena modelnya sangat banyak.
Saya kira sudah selesai, ternyata belum. 1.5 juta baru harga bingkai. Belum termasuk lensa. Disitu juga mbaknya nawarin lensa yang mahal. Seharga 600k. Ketika saya iyakan. Tapi ternyata itu pre order dan wajib nunggu 1 minggu untuk ketersediaan. Sampai akhirnya mbak-mbaknya nawarkan dengan harga 300k yang ready. Pikirku gini: kenapa sedari awal saya selalu ditawarkan range harga yang sangat tinggi? Dari harga kacamata 500k an ke harga 2 jutaan, dari harga lensa 300k ditawarin harga 600k.
Saya ragu dengan Hasil Pemeriksaan Mata Dunia Optik
Setelah deal, sesi selanjutnya ini yang membuat saya gemes dengan dunia optik. Saya kira waktunya tinggal menunggu, tapi ternyata saya diperiksa kembali untuk kecocokan lensa. yaitu dengan cara manual. Dan setelah di periksa, hasilnya ketemu saya hanya minus 0.5. dan BUKAN SILINDER. saya sempat komplen, kenapa sedari awal pemeriksaannya tidak manual saja? toh hasil yang diambil bukan dari scan komputer melainkan hasil manual. Selain itu kenapa hasilnya bisa berbeda, yang komputer menyebut saya silinder, yang manual saya disebut minus bahkan cuman 0.5.
Perasaan Campur Aduk
Karena sudah terlanjur deal dan dalam proses. Batin saya kesal dan kembali was-was terhadap kondisi saya. Di awal saya bilang saya lega karena kemungkinan besar kondisi saya adalah karena silinder ini. Tapi ketika didiagnosa saya cuman minus 0.5 saya kembali parno ini apa ada hal lain yang membuat saya sakit kepala sampai 3 hari tak kunjung sembuh?
Sekarang saya sedang berencana untuk melakukan tes lebih lanjut di rumah sakit. Awalnya saya kira estimasi periksa di optik jauh lebih murah dibandingkan di rumah sakit. Tapi melihat pengalaman seperti ini sepertinya saya menyesal periksa mata di optik, lebih tepatnya Dunia Optik.
Sebenarnya sedari awal saya sudah tahu bahwa optik itu memang prefer untuk jual kaca mata. Tapi maksud saya, kenapa pelayanannya sampai seperti itu? Menurut saya parah: apa diagnosa pertama saya dengan komputer adalah palsu? Agar saya beli kaca mata? Karena toh yang dimabil justru cek yang kedua (manual).
Belakangan saya baru sadar, kenapa di otpik ini sepi, saya dilayanin hampir 1 jam tapi tidak ada satu orangpun yang datang. Mungkin saja karena servisnya separah ini. Entahlah.
Note: tulisan ini cuman pegnalaman secara subjektif. Jangan men-generalisir. Tapi ini benar kejadian.
Mas Pingi 04.54 04/09/2022
0 Response to "Pengalaman Periksa dan Beli Kaca Mata di Dunia Optik - PARAH!"
Posting Komentar